Dibalik Ujian

Bismillahirrohmanirrohiim.

Seorang tukang kebun mengadakan penelitian sederhana. Ia menanam 2 tanaman yang sama pada lahan yang sama, hanya dibedakan cara dia merawat tanaman tersebut.

Tanaman  disirami secara rutin pagi dan sore, sedangkan tanaman yang kedua disirami 2 hari sekali. Ini dilakukan beberapa bulan lamanya.

Ketika tanaman itu tumbuh cukup besar, tibalah waktunya untuk menguji kekuatan kedua tanaman tersebut.  Perbedaannya cukup mencolok, dimana dibutuhkan waktu kurang 2 menit untuk mencabut akar dari tanaman yang pertama, sedangkan untuk tanaman yang kedua dibutuhkan waktu lebih lama kira - kira 4 menit untuk bisa mencabut akar tanaman tersebut. Mengapa hal itu bisa terjadi ..???

Tanaman yang pertama cukup dimanjakan dengan air yang ia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ketanah yang lebih dalam.Sedang tanaman yang kedua karena mendapat suplai air lebih sedikit, maka mau tak mau akarnya harus mencari ke sumber air, sehingga di dapatinya akarnya jauh lebih kuat karena masuk lebih dalam ketanah 

Begitu jugalah kiranya ALLAH mendidik kita tak jauh berbeda dengan percobaan yang dilakukan oleh tukang kebun tadi.

Bayangkan saja jika Allah memanjakan kita dengan mengabulkan semua doa yang kita minta.  Tentu ini akan membuat kita menjadi orang yang manja, lembek dan cengeng. Akibatnya ketika permasalahan terjadi dengan mudahnya kehidupan kita akan TUMBANG.

Allah sangat mengasihi kita, itulah sebabnya Allah selalu mendesawakan dan melatih akar IMAN kita.

Menginjinkan penderitaan, maslah - masalah, tekanan hidup atau keadaan yang tidak menyenangkan, dengan harapan bahwa akar IMAN kita terus mencari "SUMBER" yang sejati , yakni hanya kepada ALLAH. 

Masalah besar adalah utntuk orang besar dan masalah kecil untuk orang kecil, karena Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.  Sesungguhnya Setiap masalah yang kita hadapi semata - mata untuk menguatkan jiwa kita menjadi sosok yang baik , bijak dan teduh semakin KOKOH KE IMANAN kita.   

Kiriman : Irsan