Minggu, 09 Februari 2014

Ketika harus memilih

Bismillaahirramahnirrahiim
Aku pernah berfikir, bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih. Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan.
Sekarang, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku. Karena ternyata hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemaniku dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.

Aku pernah berfikir, setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar jika manusia memiliki musuh masing-masing.
Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.

Aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya.
Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yg bertaqwa.
Manusia yg sanggup taat kpd aturan main Allah dlm menjalankan hidup dan kehidupannya.

Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat-kalimat sindiran yg disengaja untuk menyakitiku. 
Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dr mereka untukku jika aku mampu bersabar.
Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.

Dulu aku yakin, dgn hanya khatam Al Qur'an berkali-kali maka jiwaku akan tercerahkan. Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.Ketika aku harus memilih...bantu aku Yaa Rabb, utk selalu memilih yg benar dimataMu..        Aamiin yaa mujiibas sailiin...

Kiriman : Chairil Anwar



3 komentar:

  1. Wow keren tuh Mbak...
    Yang ngirim itu nulis sendiri apa dapat dari yang lain juga ya?
    But, darimanapun asalnya aku tercerahkan dg membacanya.

    BTW mbak Sukma sekarang rajin menulis ya? Bravo!

    BalasHapus
    Balasan
    1. na itu mbak saya juga nggak tahu..... beliau inbox saya mbak.... menurut saya ini bagus banget , makanya simpan di blog ini dimana ini blog khusus mengarsipkan kiriman dari teman2, mbak

      Hapus
    2. Saya belum serajin mbak Reni..... makasih ya mbak slalu menyemangati saya .... I love U

      Hapus

Sobat ..... Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya