Minggu, 22 September 2013

Pemenangnya Kehidupan

Bismillahirromanirrohim 

Dua sahabat menghampiri sebuah lapak untuk memberi buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayaninya dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Soni jelas jengkel menerima layanan seperti itu. Yang mengherankan adalah sikap Fadli yang  tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. 

Lantas Soni bertanya kepada sahabatnya ; "Hei kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?" Sahabatnya menjawab, "Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain". Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali, bantah Soni. Ia masih merasa jengkel, "ya, itu masalah dia. Dia mau  bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertangung jawab atas diri sendiri.

Subhanallah ..... Luar biasa.... 
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba menjadi pelit kalau berurusan dengan orang tersebut. 

Coba renungkan.... Mengapa tidakan kita harus dipengaruhi orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu. Jaga suasana hati... Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak. Pilihlah untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik. 

Pemenang kehidupan adalah orang tetap sejuk ditempat yang panas, yang tetap manis ditempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat .



Kiriman : Boy

6 komentar:

  1. pemenang kehidupan kalau bisa mengendalikan hawa nafsu dan bisa menerapkan arti sabar dan ikhlas...
    met siang mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar banget mbak....karena itu tdk mudah...... Smg kita melakukannya ya, mbak

      Hapus
  2. biasanya kita memang membalas seseorang dengan apa yang mereka lakukan. dia baik kita baik, dia jahat kita jahat. kenapa tidak mulai dari diri kita sendiri yang berbuat baik ya ? ini pertanyaan untuk aku sendiri lo.
    Kenapa blog yang lain kok tak ada ruang komentnya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ruang koment di blog lain ada kok mas, cuma kalau Internet lemot, sering lama baru terbuka

      Hapus
  3. udah banyak ko contoh2 kalo pegawai terkadang kurang iklas layanin konsumen, kadang harus banyak sabarnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itulah, mbak..... Padahal seharusnya diberikan pelayanan yg baik, sehingga bernilai ibadah

      Hapus

Sobat ..... Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya